16 June 2017

Friday, June 16, 2017

Polda Bali melaksanakan simulasi penanggulangan Huru-hara

Polda Bali - Pelaksanaan simulasi penanggulangan huru-hara disaksikan langsung oleh Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Petrus R. Golose, didampingi Waka Polda Bali Brigjen Pol. Drs. I Gede Alit Widana, dan seluruh Pejabat Utama Polda Bali serta para Kapolresta-Kapolres se Bali bertempat di Lapangan niti mandala renon, Denpasar, Kamis, 15/6.

Diasumsikan dalam pelaksanaan simulasi tersebut ada sekelompok masyarakat yang hendak menyampaikan aspirasinya ke kantor DPRD Bali, dimana anggota Polresta Denpasar yang sudah mendapatkan informasi dari anggota intelejennya menyiagakan anggota Dalmas awal di Kantor DPRD Bali, dalam pelaksanaan unjuk rasa Tim negosiasi dari Polresta Denpasar sudah menyampaikan himbauwan-himbauwan agar pendemo tidak melakukan tindakan kekerasan namun pendemo tetap meringsek ingin masuk sehingga saling dorong antara petugas dengan pendemo pun tidak bisa dihindari, sehingga Kapolresta Denpasar menyampaikan kejadian tersebut kepada Kapolda Bali selanjutnya Kapolda Bali memerintahkan Sabhara Polda Bali dan juga mengerahkan anggota K9 (satwa) Polda Bali untuk Dalmas lanjutan memback up Polresta Denpasar untuk menghalau pengunjuk rasa sesuai dengan perkap 16 tahun 2006 tentang Dalmas, namun pengunjuk rasa makin beringas dan melakukan pelemparan ke petugas dan kantor DPRD serta melakukan pembakaran sehingga Kapolda Bali juga memerintah Pasukan PHH (pasukan anti huru-hara) Brimob Polda Bali sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam peraturan Kapolri No. 8 tahun 2010 tentang tata cara lintas ganti, yang dilengkapi dengan mobil water cannon, pasukan pengurai masa (renmas) yang juga dilengkapi senjata laras licin, gas air mata, yang bertujuan untuk membubarkan masa yang anarkis, pengunjuk rasa mulai berhamburan setelah water cannon disemprotkan  dan pasukan PHH Brimob menembakkan gas air mata, namun  masa yang membubarkan diri tersebut tidak langsung menuju kerumahnya masing-masing namun mereka melakukan penjarahan ke toko-toko/supermarket yang tidak jauh dari kantor DPRD, sehingga pasukan renmas gabungan dari Satuan Brimob dan Dalmas Polda Bali kembali dikerahkan untuk melakukan himbauwan namun masa tetap melakukan penjarahan, sehingga petugas terpaksa melakukan penangkapan dengan melumpuhkan pengunjuk rasa agar penjarahan tidak meluas.

Namun pengunjuk rasa yang dilumpuhkan tersebut langsung ditangani oleh tim medis dari Polda Bali untuk diberikan pertolongan dan penanganan, karena Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat tetap berkewajiban untuk menolong pengunjuk rasa yang terluka pada saat unjuk rasa, "pelaksanan simulasi yang dilaksanakan oleh Polda Bali ini bertujuan untuk melatih anggota Polda Bali yang bertugas dilapangan agar selalu siap karena kita tidak tahu secara dadak kita dihadapkan dengan hal-hal yang tidak kita inginkan sehingga harus terus dilatih kemampuan/skill anggota Polri tersebut" ucap Kapolda Bali dalam wawancaranya seusai pelaksanaan simulasi tersebut, melalui latihan simulasi penanggulangan huru-hara Polda Bali siap mengamankan wilayah Bali.

Re-post dari Fb https://www.facebook.com/poldabali/













Loading...