Aktifitas pertama Rabu (15/1) pagi setelah semalam tiba dari Melbourne, Australia, mendatangi kantor Grapari Telkomsel di Rawa Belong, Batusari, Jakarta Barat. Aktifkan kembali nomer Telkomsel sebagai pengganti simcard Indosat saya yang dibajak oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
Kenapa aktifitas ini mesti ditulis? Ini ada kisahnya. Untuk pembelajaran bagi pengguna jaringan telepon selular dan nasabah bank, khususnya pengguna internet banking.
Jumat ( 3/1/2020) pukul 21.02 WIB seseorang datang ke gerai Indosat di Bintaro Jaya XChange. Dia — entah siapa — mengaku Ilham Bintang, minta ganti simcard, nomer : 0816806656. Permintaan itu dipenuhi. Di bandara Sydney, Sabtu (4/1/2020) sekitar pukul 06.00 layar di ponsel Indosat saya muncul tulisan “sos. Saya sudah lima hari di Sydney. Pagi itu saya bertolak menuju Melbourne.
Aneh. Padahal, saya sudah membeli paket Roaming untuk digunakan di Australia sejak tiba di Sydney (30/12/ 2019) pagi.
Akibat yang timbul sejak penukaran kartu itu, luar biasa besar. Rekening saya di Commonwealth Bank dibobol, sampai untuk menarik uang bilangan kecil saja pun tidak bisa lagi. Di Kartu Kredit BNI saya ada transaksi yang tidak saya lakukan kurun 4,5,dan 6 Januari.
Semua itu baru saya ketahui Senin (6/1/2020) siang waktu Melbourne. Pihak Commonwealth Bank mengkonfirmasi pembobolan itu. Bahkan saya dikirimi data Sabtu - Minggu : pencuri menguras saldo saya dengan cara mentransfer ke hampir seratus rekening. Tidak masuk akal sama sekali. Menunjukkan betapa lemahnya pengawasan bank asing ini : hasil curian leluasa dilayani transfernya seperti membayar cara pay roll gaji karyawan. Saya protes ke pihak Commbank.
Bersamaan siang itu saya minta staf di kantor Jakarta menelusuri ke kantor Indosat. Saya sempat bicara dengan petugas di sana. Dia mengatakan simcard saya rusak, dan untuk penggantiannya pemilik simcard harus datang sendiri.
Saya hubungi petinggi Indosat. Lima jam kemudian Shavira menghubungi saya lewat WA. Diseling dengan percakapan dengan telpon WA. Baru dua hari kemudian Shavira VIP Customer Care Indosat itu mengirimi saya surat resmi. Benar, terjadi penggantian simcard 3 Januari pukul 21.02 di Gerai Indosat Bintaro Jaya Xchange. Dalam percakapan telpon, dia menyebutkan ada yang datang ke gerainya mengaku Ilham Bintang. Namun, tidak dijelaskan seperti apa mekanisme verifikasi dan validasi penggantian simcard di Indosat. Padahal, nomer kartu saya termasuk generasi awal, dipakai sejak tahun 1994.
.
Yang saya mau ceritakan pengalaman tadi di Telkomsel. Sekitar satu jam saya mengikuti proses verifikasi dan validasi oleh petugas bernama Agung. Sangat ketat. Minta KTP saya, lalu dia cocokkan itu dengan data di komputernya. Itu proses verifikasi. Cocok. Kemudian dia lanjutkan dengan proses validasi. Dia minta tiga nomer yang biasa saya berhubungan di simcard Telkomsel. Lulus. Kini validasi ketiga. Dia minta saya menyebutkan nama Ibu kandung. Tentu lulus. Saya lalu diminta menandatangani formulir. Selesai.
Saya perhatikan sekeliling kantornya. Ada beberapa CCTV. Menghadap masuk, ada juga yang menghadap ruang tunggu tamu dan pelanggan yang berurusan dengan petugas.
Apakah seperti itu yang dilakukan petugas Indosat ketika Jumat (3/1) malam menerima pelanggan yang mengaku Ilham Bintang, dan kemudian meluluskannya mengganti simcard?
Kepada Shavira saya sudah minta supaya menunjukkan rekaman cctv di gerai Indosat Bintaro Jaya Xchange itu. Saya minta sejak tanggal 7/1, namun hingga saya tiba di Tanah Air Selasa ( 14/1) malam, tidak ada jawaban kongkrit.
Saya share pengalaman ini agar sahabat FB semuanya berhati-hati, meningkatkan kewaspadaan terhadap lemahnya perlindungan pelanggan jaringan telepon selular dan nasabah perbankan.
Saya ingin memberitahukan kepada seluruh sahabat, relasi, untuk sementara saya menggunakan nomer kontak : 08118476XXX dari Telkomsel.
Credits link https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2607993036191825&id=100009434613882
Loading...