Waktu itu saya dimarahi oleh Pak Harto lewat Pak Benny Moerdani, yang waktu itu lagi galak-galaknya. Dia Pangab. Dia menelepon dan bilang,
“Pak Harto marah, tuh. Saya bikin siaga satu.” Saya bilang, “Ya, Pak, saya minta maaf. Saya akan mengganti kalau ada kerusakan atau kerugian lainnya.”
Sebelum Metallica, setiawan djodi juga sempat mendatangkan Sepultura. Pada saat itu Djodi melihat animo masyarakat pada musik yang bernada protes semakin besar. Lalu dia mendengar di luar negeri ada Metallica yang lirik-liriknya dahsyat. Ada nada protes pada lagu-lagu mereka. Ada Enter Sandman, And Justice for All, dan sebagainya. Lalu keluarlah Black Album yang luar biasa itu.
"Dari situlah saya kemudian meminta teman-teman menjajaki untuk mendatangkan mereka ke sini,"
"Awalnya saya ingin konser itu digelar di Gelora Bung Karno. Tetapi tidak boleh karena akan diselenggarakan Pekan Olahraga Nasional. Selain itu, tempat penyelenggaraan dipindah ke Lebak Bulus. Saya berpikir enggak apa-apalah. Saya underestimate dan berpikir paling yang datang paling 20 ribu."
Tentang biaya mendatangkan Metallica_sepultura saat itu, menurut Djodi, tak besar, mungkin hanya US$ 700 ribu. Tapi, dengan berbagai macam biaya penggantian kerugian, dirinya menghabiskan sekitar US$ 2 juta.
"Warung-warung di sekitar Lebak Bulus yang rusak, ya, saya ganti, dan kapok juga saya mendatangkan artis luar negeri. Setelah itu, saya tidak lagi mendatangkan artis internasional,"
"Waktu dulu, kita bergaul. Dan Metallica sempat datang ke rumah saya, lalu saya suguhkan pertunjukan tari barong di halaman rumah ini. Saya katakan kepada mereka, inilah musik metal tradisional 😆😆😆 Ada rhythm metal di musik barong itu. Mereka juga sempat main di studio saya di rumah ini,"
#10_11_April_1993
Credits post https://www.facebook.com/groups/215697308619116/permalink/1199751246880379/
Loading...